Kamis, 12 Januari 2012

Resensi Buku : ILMU PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Moh, Jufri

 Resensi Buku
Oleh : Moh. Jufri

Judul Buku :  ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner
Oleh : Prof, H. M. Arifin, M. Ed.

   
    Berdasarkan hasil bacaan  secara telaah dan kritis dari urain buku tersebut, maka         dapat  diambil suatu resensi umum sebagai berikut :
1.    Ilmu Pendidikan Islam yang telah dijadikan disiplin ilmu di lingkungan perguruang Tinggi Islam pada khususnya, dan dalam lingkungan ilmu pengetahuan pendidikan pada umumnya, masih berada dalam tahap permulaan perkembangan.
Ilmu Pendidikan Islam masih terbuka kepada pemikiran-pemikiran kreatif analitis para ilmuwan muslim untuk penyempurnaannya lebih lanjut sepanjang pemikiran-pemikiran tersebyt sejalan atau sejiwa dengan tuntutan nilai Islami yang terkandung di dalam sumber pokoknya yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits.
2.    Sebagai disiplin ilmu, Pendidikan Islam mengandung potensi ideal yang dapat dikembangkan kepada dua arah yaitu menjadi ilmu yang teoritis dan ilmu yang praktis. Khususnya dalam perkembangan ilmu pendidikan, pemikiran teoritis yang berlandaskan pada konsepsi, hipotesa dan asumsi yang bernilai pedegogis mendapatkan tempat yang luas. Krena Ilmu  Pendidikan  Islam  tidak bersikap kaku terhadap pemikiran-pemikiran baru dari manapun datangnya, baik pemikiran yang aspiratif dari kedua sumber pokoknya maupun dari ide-ide yang non Islami yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip pandangan dari kedua sumber pokok tersebut.
3.    Berkaitan antara ilmu pendidikan teoritis dengan yang praktis nampak jelas dalam proses oprasionalisasi kependidikan Islam. Ilmu pendidikan Islam teoritis dan praktis saling mengembangkan sehingga teori-teori kependidikan yang ditetapkan oleh para ilmuawan pendidikan Islam baru memiliki validitasnya jika telah teruji kebenarannya dalam praktek (pengalaman ). Sedangkan pengamalan  praktis  ke-
1
2
pendidikan Islam akan memberikan    bahan masukan berupa informasi-informasi kepada ilmu pendidikan  teoritis tersebut. Demikianlah  seterusnya  sehingga  terjadi  siklus  yang  berkesinambungan dalam proses perkembangannya. Siklus yang demikian itulah yang menjadikan ilmu Pendidikan Islam tidak akan mengalami stagnasi perkembangan, yang sekaligus menjadi ciri khas dari dinamika ilmu pengetahuan yang akademis.
4.    Pengalaman praktis dalam ilmu pendidikan Islam dapat kita peroleh dari proses
       sejarah  pendidikan Islam yang berlangsung dalam masyarakat  Islam dari zaman
       ke zaman , dari zaman klasik (permulaan Islam) sampai mutakhir
Dalam proses sejarah pendidikan Islam, kita dapat menemukan berbagai perbedaan informasi atau fakta kependidikan Islam yang menunjukkan bukti bahwa penerapan ide-ide tentang kependidikan Islam di dalam masayarakat  Islam yang berbeda-beda lingkungannya merupakan faktor penting yang perlu mendapatkan pengenalisaan mendalam dari para ilmuwan muslim yang harus mengakui bahwa dalam proses kependidikan Islam faktor idealitas dan faktor realitas tidak terpisah. Antara Das Sein dengan Das Sollen perlu diberi jembatan yang menghubungkan  sehingga terwujudlah suatu proses kependidikan Islam yang mampu mewujudkan cita-cita yang mengandung nilai-nilai realistis-ideal sekaligus.
5.  Untuk menjadikan Ilmu Pendidikan Islam mapan pada posisinya sebagai disiplin         Ilmu,   maka diperlukan perumusan-perumusan pengertian yang difinitif tentang   sistem, pola dan model pendidikan yang mampu memberikan corak khas Islami kepada proses kependidikan menuju ke arah tujuannya.  
6    Pemikiran-pemikiran teoritis dan praktis kependidikan Islam tidak dapat melepaskan diri daripada tinjauan terhadap masalah sistem Pendidikan Islam.
Dilihat dari praktis, sistem kependidikan Islam merupakan sarana ideal bagi berlangsungnya proses kependidikan Islam, sehingga proses sendiri akan menemukan kemudahan-kemudahan  dan terhindar dari segala macam hambatan atau rintangan oprasional.

3
Dilihat dari segi tioritis, sistem kependidikan Islam merupakan suatu kebulatan yang tersusun dari bagian-bagian (atau komponen-komponen ) yang masing-masing bekerja sesuai dengan fungsinya, namun saling berhubungan dalam proses menuju kepada tujuan sebagai suatu keseluruhan.
Dalam hubungan pengertian antara sistem antara ilmu pendidikan teoritis dan praktis terdiri dari materi pelajaran, metode dan tujuan yang hendak dicapai melalui proses, sedangkan sistem dalam pengertian ilmu pendidikan tioritis adalah semua komponen yang menjadikan Islam sebagai disiplin ilmu yang bulat. Komponen-komponen tersebut terdiri dari filsafat pendidikan Islam, metodologi pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, evaluasi pendidikan Islam, dan resead pendidikan Islam, yang pada gilirannya akan terbentuk teori-teori pendidikan yang disistematisasikan menjadi ilmu Pendidikan Islam.
7    Dalam melaksanakan rumusan-rumusan teoritis dan praktis dalam pendidikan Islam, dapat dipergunakan berbagai sistem   pendekatan (interdisciplinary apporoaches) terhadap sasaran analisis yang terdiri dari lima faktor pendidikan Islam yaitu pendidikan, anak didik, alat-alat lingungan sekitar dan cita-cita pendidikan. Penerapan sistem pendekatan tersebut disejalankan dengan konsepsi dasar dari sumber pokok ilmu pendidikan Islam.
8    Dari dalam kandungan sumber pokok yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits, para ahli pikir muslim telah mengembangkan pemikiran-pemikiran teoritis  dan praktis kependidikan Islam yang ditepkan dalam berbagai struktur masyarakat Islam dari berbagai negara atau lingkungan hidup. Dengan demikian Ilmu Pendidikan Islam dalam proses perkembangannya akan lebi banyak menemukan gagasan-gagasan baru tentang permasalahan kependidikan Islam sesuai dengan tuntutan masyarakat yang konsep-konsep dasarnya telah tersedia didalam sumber pokok tersebut. Penjelajahan dan penggalian-penggaliannya terbuka  luas bagi para mujtahidin bidang pendidikan. Hal ini mengingat sumber pokok terutama Al-Qur’an adalah kalam Ilahi yang mengandung implikasi pedagogis bagi manusia.  Sedang manusia seabagai makhluk Tuhan dikaruniai kemampuan yang dapat dikembangkan melalaui proses kependidikan yaitu yang  disebut FITRAH.
4
9    Bahkan pelajaran (yang tersusun dalam kurikulum) Pendidikan Islam tidak hanya terbatas pada kehidupan keagamaan (spritual), melainkan mencakup seluruh bidang kehidupan manusia yang didasari dengan iman dan takwa kepada Allah SWT.
Bahkan pelajaran tersebut harus diajarkan melalui metoda-metoda yang tepat guna berdaya guna sesuai dengan situasi, kondisi dan kemampuan manusia –didik, namun diupayakan agar kemampuan itu dapat mencapai titik optimalnya. Metoda-metoda pendidiakan pendidikan tersebut dapat digali dari dalam kandungan kitab Tuhan dan yang diperaktekkan oleh Rasulullah SAW. Atau menerapkan metoda dari sumber non-Islami yang sejalan atau tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.  Titik sentralnya adalah terletak pada internalisasi dan transformasi nilai-nilai Islami ke dalam pribadi manusia-didik.
     10.  Tujuan akhir pendidikan Islam adalah merupakan realisasi daripada cita-cita agma Islam  yang penuh dengan nilai-nilai kehidupan yang sama sebangun dengan cita-cita Tuhan Yang Maha Pendidik sekalian alam. Tujuan pendidikan Islam menjadi kompas (pedoman)  pelaksanaan proses kependidikan Islam yang sekaligus menjadi tolok ukur bagi keberhasilan pendidikan Islam. Untuk mengetahui keberhasilan proses kependidikan Islam diperlukan sistem evaluasi pendidikan Islam yang tepat sasaran dan tepat guna yaitu menyangkut gejala-gejala batiniah yang dimanifestasikan  oleh tingkah laku manusia muslim pari purna. Manusia muslim pari purna adalah sosok pribadi yang bernafaskan Islam, beriman  dan bertaqwa serta berilmu pengetahuan yang mampu mengamalkan dalam prilaku akhlak  Al-Karimah, yang saleh dan yang berta’abbud hanya  kepada Allah semata. Orientasi hidup orang yang berkepribadian muslim pari-purna adalah hanya kepada keridhaan Allah semata. Dan pada keridhaan Allah ini manusia muslim mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat.
    11. Buku yang kami resensi ini,  cukup bagus, baik dari segi bahasanya mudah dipahami  dan dimengerti, maupu isi kadungannya juga punya daftar pustaka. Namun sangat disayangkan, karerna buku ini tidak mempuyai  fot not  (catatan

5
kaki), sehingga memberikan kesulitan bagi sipembaca untuk menelusuri sumber pengambilannya.
    Demikianlah ikhtiar kami  dalam  meresensi buku ini  untuk memahami pendidikan  Islam sebagai Ilmu,  dan kami menyadari bahwa dalam mresensi buku ini terdapat banyak kekurangan  dan kelemahannya. Mudah-mudahan pada masa yang akan datang  insya Allah akan lebih baik lagi dari pada sekarang.  Amin Ya...... Rabbal Alamin.
 




       .  


     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar