Oleh. Moh. Jufri
BAB I
PENDAHULUAN
Informasi mengenai guru dan tenaga kependidikan merupakan slah stu informasi yang sangat emosional dan sangat dibutuhkan oleh suatu lembaga pendidikan . Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwaguru dan tenaga kependidikan merupakan sumber daya yang paling strategis yang dimilki oleh lembaga pendidikan. Sumber daya manusia mereupakan sumber dayayang paling strategei yang dimiliki oleh suatu organisasi.[1]
Guru menjadi obyek (aktor utama) dalam proses pendidikan. Tanpa adanya guru maka segala aktivitas disuatu sekolah akan mengalami kefakuman dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara efesien dan efektif. Guru dalam hal ini menjadi kunci penentu untuk keberhasilan proses pendidikan.
Informasi tentang guru dan tenaga kependidikan harus dirancang dengan sebenar-benarnya dan didasarkan pada kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Informasi mengenai jumlah guru dan tenaga kependidikan pada suatu daerah akan sangat membantu membuat perencanaan tentang guru dan tenaga kependidikan dan apa yang akan mereka lakukan.
Makalah ini akan mencoba untuk menampilkan rancangbangun sistem informasi manajmen pendidikan tentang guru dan tenega kependidikan khususnya di kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
BAB II
PENGERTIAN
Dalam makalah ini perlu kiranya diberikan batasan pengertian istilah, hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalm mengertikan suatu istilah yang ada. Istilah-istilah yang akan diangkat adalah rancangbngun sistem informasi manjmen pendidikan tentang guru dan tenaga kependidikan.
1. Rancangbangun Sistem Informasi Manajmen Pendidikan.
Murdick (1987) mengertikan rancangangun sebagai sebuah kegiatan yang bertujuan untuk memecahkan masalah atau bisa disebut sebuah kekreatifan yang bersifat fleksibel dan membutuhkan kemampuan teknis yang tinggi bagi perancangnya. Rancangbangun konseptual merupakan refresentasi dari struktur sistem informasi. Rancangbangun yang bersifat detail.
Rancangbangun sistem informasi manajmen merupakan sebuah kegiatan yang bersififat fleksibel dalam rangka untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi dalam manajmen pendidikan baik dalam rangka konseptual maupun dalam rangka fisik, yang dalam makalah ini rancangbangun fisik akan mengantarkan pada rancangbangun konseptual.
2. Guru.
Guru merupakan tenaga pendidik profesional (Daradjat, 1992) yang memiliki tanggungjawab ganda . Pada satu sisi ia harus memberikan pengajaran (pentrasnferan ilmu) pada peserta didik dan sisi lain ia harus memberikan pembentukan dan pendewasaan keperibadiuan peserta didik. Dalam makalah ini guru yang dimaksudkan adalah guru yang ada khususnya di kabupaten batanghari provinsi Jambi, mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi.
3. Tenaga Kependidikan .
Tenaga kependidikan adalah orang-orang yang bertangjawab dalam proses pendidikan pada suatu lembaga pendidikan selain guru, seperti tenaga kerja bidang admnistrasi akademik, kesiswaan, dan sebagaianya. Dalam makalah ini tenaga kependidikan tersebut yang ada khusunya di kabupaten Batanghari Provinsi Jambi mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai Pereguruan Tinggi
A. Permasalahan.
Berangkat dari latarbelakang masalah tersebut, maka permasahan pokok dalam makalah ini adalah bagaimana rancangbangun sistem informasi manajmen pendidikan tentang guru dan tenaga kependidikan, dengan sub pokok masalah:
1. Bagaimana rancangbangun sistem informasi manajmen pendidikan tentang guru?
1. Bagaimana merancangbangun sistem informasi manajmen pendidikan tentang tenaga kependidikan?
B. Pembahasan.
a. Rancanganbangun Sistem Informasi Manajmen Pendidikan Tentang Guru
Pendidikan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang memiliki peran yang sangat besar dalam suatu masyarakat. Peran pendidikan dalam suatu masyarakat dapat dikategorikan kepada empat poin yaitu:
1) Berperan dalam proses transformasi budaya, sehingga akan hadir peserta didik yang dapat membuang nilai-nilai yang usang dan melestarikan nilai-nilai yang positif serta menumbuhkembangkan nilai-nilai yang efektif dan efesien.
2) Berperan dalam proses pembentukan kepribadian, yang akan membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa, berilmu pengetahuan dan teknologi, berakhlak dan siap bersaing.
3) Berperan dalam proses pewarganegaraan, yang akan mewujudkan warga negara yang sadar akan hak dan mewajibkan, persatuan dan kesatuan RI, dan tanggungjawab kebaangsaan.
4) Berperan dalam proses penyiapan tenaga kerja, yang akan menciptakan tenaga kerja yang beretos kerja tinggi, terampil dan ahli, bangun diridan bangsa dan menguasai teknologi.
Pendidikan dengan peran demikian besarnya tersebut akan sangat ditentukan oleh banyak faktor salah satu diantaranya adalah guru (Acmadi, 1986). Guru sebagai obyek pendidikan yang dalam hal ini bertanggung jawab untuk memberikan berbagai bentuk pengetahuan kepada peserta didik dan juga memberikan pembentukan pembentukan keprbadian dan pendewasaan kepribadian peserta didik. Dengan kata lain berperan dalam keempat pin di atas. Karena itulah baik atau tidaknya proses pendidikan akan sangat tergantung kepada guru sebagai aktor utamanya.
Rancangbangun sistenm informasi manajmen pendidikan mengenai guru harus mencakup dua aspek, yaitu rancangbangun fisik dan rancangbangun konseptual. Rancangbangun fisik memberikan gambaran umum mengenai jenis dan jumlah guru yang ada, sedangkan rancangbangun konseptual memberikan penjelasan mengenai bagaimana sosok ideal seoarang guru yang diinginkan dan yang dapat bersaing di era kompetisi ini.
Profesi guru dalam pandangan masyarakat dianggap sebagai suatu profesi yang sudah diambnag kematian. Hal ini dikarenakan profesi guru sudah tidak dimintai oleh putra-putra bangsa terbaik, tetapi juga karena masyarakat tidak lagi dapat memberikan penghargaan yang wajarterhadap propesi guru. Dampaknya bahwa dalam UPTN (SPMP) pilihan utuk masuk LPTK menjadi urutan yang paling bawah (Tilar, 1999). Kemorosotan penghargaan terhadap guru mungkin salah satunya disebakan rendahnya nilai ekonomi (materi) yang diterima oleh seorang guru dibandingkan dengan perofesi lainnya.
Gambaran umum mengenai butuh guru (guru yang memenuhi syarat}diseluruh indonesia pada tahun 1995/1996 dapat diperlihatkan pada gambaran berikut
A
5% SD TMS Kurang Dari D2
19% SMP/SMA TMS
27%MS
Ket:
TMS: Tidak memenuhi syarat
MS: Memenuhi syarat
Seluruh Guru (SD, SMP, SMA) Berjumlah: 2.170.000 Org
B C
Kurang Dari D2 SI Ke atas 52% MS
90% TMS
Kurang Dari D3 (SMP)
D2 Ke atas 10% MS dan S1 (SMA)
48% TMS
Seluruh Guru SD : 1.300.0000 org Seluruh Guru SMP/SMA : 870.000 org
Sardiman menggambarkan ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang guru, diantaranya:
1. Persyaratan administrasi, meliputi soal kewarganegaraan (warga negara Indonesia), umur sekurang-kurangnta 18 tahun, berkelakuan baik, mengajukan permohonan, dan syararat-syarat lain yang yang disesuaikan dengan kebajikan yang ada.
2. Persyaratan teknis, yang bersifat formal adalah berijazah pendidikan guru dan syarat-syarat lain seperti menguasai cara mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan/pengajaran
3. Persyataratan psikis, antara blain m sehat rohani, dewasa dalam berfikir dan bertndak, mampu mengendalikan emosi, sabar ramah dan sopan , memiliki jiwa kepemimipinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian.
4. Persyaratan psikis, meliputi berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaannya, dan tidak memiliki gejala-gejala penyakiat menular.
Dari beberapa persyaratan tersebut, pada garis besarnya dapatdiklasifikasikan
Dalam spektum yang lebih luas, yakni guru harus memiliki kemampuan profesional,
Memiliki kapasitas intelektual dan memiliki sifat adukasi sosial. Hal ini sejalan
dengan gambaran profil yang diharapkan pada abad 21 ini yakni guru yang memiliki:
1. Kepriadian yang matang dan berkembang (mature and developing personality).
2. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat .
3. Keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik kepada ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Kemapuan mengembangkan profesi secara berkesinambungan (Tilaar, 1999). Upaya yang dilakukan untuk mencapai propil sebagaimana yang diharapkan tersebut salah satunya dengan memberikan berbagai bentuk pelatihan baik dalam bentuk program pre-service ataupun in-service. Proses mencapai profesionalisme dapat diperlihatkan pada gambar berikut
|
:
|
Minat seorang untuk memasuki suatu profesi harus melalui program lembaga pre-service yang membina secara profesional. Di dalam memasuki dunia profesi ada dan lembaga yang terus menerus membimbing yaitu organisasi profesi dan lembaga-lembaga inservise.Peranan organisasi profesi sangat apenting karena organisasi profesi itulah yang mempunyai dan menentukan kode etik dari pada profesi tersebut.
Lembaga in-service juga membantu di dalam pembentukan sikap profesional seseorang. Dari hasil godokan organisasi profesi, lembaga in-servise, serta akumulasi pengalaman yang semakin banyak dari seseorang akan menetukan mutu dari jasa yang diberikan kepada masyarakat.
Profesi guru merupakan yang terus menerus berkembang sesuai dengan kemajauan zaman. Apabila profesi guru mandeg, maka itu berarti outcome dari pendidikan nasional kita menjadi mandeg pula. Oleh karena itu sudah seyokyanya apabila pembinaan profesi guru yang menyeluruh tersebut mendapat prioritas utama pendidikan nasional di masa depan. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah melalu program reformasi pendidikan nasional memasukkan program peningkatan mutu profesi guru sebagai salah satu prioritas, dengan gambaran sebagai berikut:
Program | Jangka Pendek | Jangka Menengah | Jangka Panjang |
Peningkatan Mutu guru | Mengintegrasikan berbagai program peningkatan mutu guru yang terpencar-pencar dan boros | Adanya program yang terintegrasi dalam pembinaan program guru. Mempercepat trns formasi IKIP menjadi universitas. Meningkatkan penghargaan terhadap profesi guru yang bermutu dan seelektif. | Keikutsertaan organisasi-organisasi profesi guru dalam program pembinaan guru. |
C. Rancangbangun Sistem Imformasi Manajmen Pendidikan Tentang Tenaga Kependidikan Lain.
Tenaga kependidikan lain adalah semua personel yang ada pada satu lembaga pendidikan selain guru seperti kepala sekolah, pengawas sekolah, tenaga adiministrasi, pustaakawan, teknisi, petugas kebersihan dan sebagainya yang membantu dalam proses belajar mengajar. Karena itulah informasi mengenai jumlah tenaga kependidikan juga sangat diperlukan demi membantu terlaksananya proses pendidikan secara efektif dan efisien.
Rancangbangun fisik mengenai tenaga kependidikan memberikan gambaran mengenai jumlah tenaga kependidikan yang dibutuhkan untuk suatu lembaga pendidikan. Misalnya kepala sekolah. Idealnya satu sekolah memiliki satu kepala sekolah dengan satu atau lebih wakil kepala sekolah. Sedangkan untuk tenaga administrasi dibutuhkan beberapa orang yang bisa bertugas dalam hal surat menyurat, keperluan administrasi, keuangan dan sebagainya yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah murid. Untuk pengawas sekolah perhitungannya adalah jumlah guru, dari 20 orang guru dibutuhkan satu orang pengawas.
Rancangbangun mengenai tenaga kependidikan sama halnya dengan rancangbangun guru merupakan penjabaran tentang baimana sosok ideal seorang tenaga kependidikan yang dapat bersosialisasi dengan lingkungan belajar mengajar dan dapat membantu proses pendidikan.
Tenaga kependidikan harus dapat melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kerja yang membatu terlaksananya proses pendidikan pada suatu lembaga pendidikan baik itu ditingkat Taman kanak-kanak sekolah dasar/madrasah ibtidaiyyah, sekolah Menengah Pertama/madrasah tsanawiyyah, Sekolah Menengah Umum/Sekolah Menengah kejuruan /Madrasah Aliyah ataupun pada Perguruan Tinggi.
BAB III
P E N U T U P
Kesimpulan.
- Rancangbangun sistem informasi manajmen pendidikan tentang guru dan tenaga kependidikan meliputi fisik yang berbentuk angka-angka atau jumlah dan rancangbangun konseptual yang berbentuk gambaran ideal sosok guru dan tenaga kependidikan yang diharapkan pada miliniun ketiga ini
- Guru sebagai subyek pendidikan yang dalam hal ini bertangung jawab untuk memberikan berbagai bentuk pengetahuan kepada peserta didik dan juga memberikan pembentukan kepribadian dan pendewasaan kepribadian peserta didik.
- Tenaga kependidikan lain adalah semua personil yang ada pada suatu lembaga pendidikan selain guru seperti kepala sekolah, pengawas tenaga administif, pustakawan, teknisi, petugas kebersihan dan sebagainya yang membantu dalam proses belajar mengajar.
- Rancangbangun fisik mengenai tenaga kependidikan memberikan gambaran mengenai jumlah tenaga kependidikan yang dibutuhkan suatu lembaga pendidikan. Sedangkan Rancangbangun konseptual menegnai tenaga kependidikan sama halnya dengan rancangbangun guru merupakan penjabaran tentang bagaimana sosok ideal seorang tenaga kependidikan.
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. (1986).” Metode Khusus Pendidikan Agama “(MKPA). Bandung Armico
Daradja, Zakiyah.(1992).” Ilmu Pendidikana Islam.” Jakarta : Bumi Aksara.
Gardon B. (1974).” Management Information Systems”: Conseptiual, Foundations, Structure, and Development. Tokyo : Mc Graw Hill Kogakusha.
Murdick, R. G.(1987).”Information Systems for Modern Management”. New Delhi : Prentice-Hall of India .
Sardiman, A.M.(tth).”Interaksi dan Motivasi Belajar, Pedoman bagi Guru dan Calon Guru” Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Siagian, SP. (2000),”Sistem Informasi Manajmen”, Jakarta Bumi Aksara.
Tilaar, H.A.R. (1999). “Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Abad 21”.Malang: Indonesia Ter.
Tabel: 1
JUMLAH GURU SEKOLAH DASAR MENURUT IJAZAH DAN AKTIVITAS
KABUPATEN BATANGHARI
TAHUN 2006/2007.
No | Kecamatan | Guru menurut Ijazah Tertinggi | 1Aktivitas Guru | ||||||||
<SLTA | SLTA Nkeg | SLTA Keg | D-1 | D-11 | D-111 | S1 | S2 | Jumlah | |||
01 02 03 04 05 06 07 08 | Muara Tambesi Mersam Muara Bulian Batin xxIv Pemayung Marosebo Ulu Marosebo Ilir Bajubang | 6 0 1 2 8 1 0 3 | 7 10 9 10 1 2 4 8 | 48 54 74 30 52 35 23 37 | 0 0 3 5 0 0 0 7 | 153 126 292 141 156 93 52 145 | 1 3 2 1 1 3 1 7 | 6 0 26 9 19 8 5 24 | 0 0 0 0 0 0 0 0 | 221 193 407 198 237 172 85 231 | 2 3 3 3 3 3 3 3 |
Jumlah | 21 | 81 | 353 | 15 | 1.158 | 19 | 97 | 0 | 1.744 | |
Tabel: 11
JUMLAH GURU MI MENURUT IJAZAH DAN AKTIVITAS
KABUPATEN BATANGHARI
No | Kecamatan | Guru menurut Ijazah Tertinggi | 1Aktivitas Guru | ||||||||
<SLTA | SLTA Nkeg | SLTA Keg | D-1 | D-11 | D-111 | S1 | S2 | Jumlah | |||
01 02 03 04 05 06 07 08 | Muara Tambesi Mersam Muara Bulian Batin xxIv Pemayung Marosebo Ulu Marosebo Ilir Bajubang | 0 0 0 0 0 0 0 0 | 0 0 0 0 0 0 0 0 | 5 0 6 0 0 2 0 0 | 0 0 0 0 0 0 0 0 | 96 64 196 72 87 86 79 11 | 3 0 15 0 0 0 0 2 | 13 9 28 7 8 10 9 8 | 0 0 0 0 0 0 0 0 | 109 124 130 61 100 114 54 40 | 2 3 3 3 3 3 3 3 |
Jumlah | 0 | 0 | 13 | 0 | 796 | 20 | 92 | 0 | 732 | |
TAHUN 200562007
Tabel: 111
JUMLAH GURU SLTP MENURUT IJAZAH DAN AKTIVITAS
KABUPATEN BATANGHARI
N0 | Kecamatan | Guru menurut Ijazah Tertinggi | Aktivitas Guru | ||||||||||
<=SLTP | PGSLP/D-1 | D-11 | D-111 Keg | D-111 Nkeg | Samud Keg | Samud Nkeg | S1 Keg | S1 Nkeg | PPS | Jumlah | |||
01 02 03 04 05 06 07 08 | Muara Tambesi Mersam Muara Bulian Batin xxIv Pemayung Marosebo Ulu Marosebo Ilir Bajubang | 0 6 6 6 2 6 12 3 | 7 2 8 1 6 3 9 5 | 7 7 7 7 16 3 5 4 | 12 1 5 12 3 1 1 1 | 3 2 1 1 0 5 2 1 | 1 0 0 0 1 2 3 10 | 0 1 0 0 0 0 0 0 | 31 17 119 37 36 25 17 48 | 7 3 7 8 0 2 2 1 | 0 0 0 0 0 0 0 0 | 68 39 153 81 51 49 50 69 | 2 2 2 2 2 2 2 2 |
Jumlah | 41 | 41 | 49 | 36 | 15 | 17 | 1 | 330 | 30 | 0 | 560 | |
TAHUN 2006/2007.
Tabel: 1V
JUMLAH GURU SLTP MENURUT LATAR BELAKANG PROGRAM STUDI
KABUPATEN BATANGHARI
TAHUN 2006/2007
N0 | Kecamatan | Guru menurut Ijazah Tertinggi | Aktivitas Guru | ||||||||||
PPKN | Pendidikan Agama | Bahasa Indone-sia | Bahasa Inggeris | Pendidikan Jasmani | IPA | !PS | Seni dan Kerajinan | BP | Lainnya | Jumlah | |||
01 02 03 04 05 06 07 08 | Muara Tambesi Mersam Muara Bulian Batin xxIv Pemayung Marosebo Ulu Marosebo Ilir Bajubang | 3 2 2 4 4 1 1 2 | 11 8 23 13 7 7 13 15 | 9 5 16 9 5 9 2 11 | 8 2 20 7 7 6 2 6 | 3 5 2 4 1 6 0 3 | 8 5 16 11 7 4 4 4 | 8 2 23 9 6 5 7 11 | 3 0 8 1 2 0 2 2 | 4 1 13 0 2 2 1 1 | 3 4 9 16 2 4 14 5 | 68 39 153 81 51 49 50 69 | 2 2 2 2 2 2 2 2 |
Jumlah | 19 | 97 | 66 | 58 | 24 | 67 | 59 | 71 | 18 | 24 | 57 | |
Tabel: VI
JUMLAH GURU SLTP ME3NURUT STUDI YANG DIAJARKAN
KABUPATEN BATANGHARI
TAHUN 2006/2007.
N0 | Kecamatan | Guru menurut Ijazah Tertinggi | Jumlah | ||||||||||
PPKN | Pendidikan Agama | Bahasa Indonesia | Bahasa Inggeris | Pendidikn Jasmani | Matematika | IPA | IPS | Seni dan Kerajian | BP | Muatan Lokal | |||
01 02 03 04 05 06 07 08 | Muara Tambesi Mersam Muara Bulian Batin xxIv Pemayung Marosebo Ulu Marosebo Ilir Bajubang | 3 3 9 4 2 2 3 4 | 5 2 10 8 5 4 5 7 | 10 5 18 10 8 6 6 12 | 7 5 15 7 6 6 4 7 | 4 3 7 5 2 4 3 4 | 8 4 23 9 6 6 6 8 | 8 5 24 11 9 6 5 8 | 10 4 19 12 5 8 7 11 | 1 1 2 1 0 0 2 0 | 1 0 3 0 0 1 0 2 | 11 7 23 14 8 6 9 6 | 68 39 153 81 51 49 50 69 |
Jumlah | 30 | 46 | 75 | 57 | 32 | 70 | 76 | 76 | 7 | 7 | 84 | 560 |
Tabel: VII
JUMLAH GURU SLTP MENURUT IJASAH DAN AKTIVITAS
N0 | Kecamatan | Guru menurut Ijazah Tertinggi | Aktivitas Guru | ||||||||||
<=SLTA | GSLP/D-1 | D-11 | D-111 Keg | D-111 Nkeg | Samud Keg | Samud Nkeg | S1 Keg | S1 Nkeg | PPS | Jumlah | |||
01 02 03 04 05 06 07 08 | Muara Tambesi Mersam Muara Bulian Batin xxIv Pemayung Marosebo Ulu Marosebo Ilir Bajubang | 0 0 0 0 0 0 0 0 | 3 2 2 0 0 0 0 0 | 40 9 46 8 0 11 3 3 | 9 7 0 3 0 2 0 1 | 2 0 0 0 0 0 0 0 | 15 2 22 12 16 7 0 11 | 0 0 0 2 0 0 0 2 | 6 13 47 36 36 9 4 23 | 0 0 0 4 1 0 1 6 | 0 0 2 0 1 0 1 0 | 75 33 119 65 54 29 9 46 | 2 2 2 2 2 2 2 2 |
Jumlah | 0 | 7 | 120 | 22 | 2 | 85 | 4 | 174 | 12 | 4 | 430 | |
KABUPATEN BATANGHARI TAHUN 2006’2007
RANCANGBANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PENDIDIKAN TENTANG GURU DAN TENAGA PENDIDIKAN
DI KABUPATEN BATANGHARI PROVENSI JAMBI
TUGAS MAKALAH
(MID SEMESTER)
Oleh:
M0H. JUFRI
NIM. P.m.1.206.0447
DOSEN PEMBIMBING
DR. SYARKAWI, Pd.
KONSENTRASI
MANAJEMEN PENDIDIKN ISLAM (MPI)
PROGRAM PASCASARJANA
IAIN SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN
2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar