Minggu, 29 April 2012
Panduan Shalat 5 Waktu Yang lengkap oleh M. jufri
Shalat
wajib 5 (lima) waktu yaitu Dhuhur (dzuhur), Ashar, Maghrib, Isya' dan Subuh
hukumnya fardhu (wajib) dan salah satu tiang utama dalam Islam di samping
shahadat, puasa Ramadhan, zakat dan haji. Oleh karena itu, melakukan shalat
lima waktu setiap hari adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimah selagi dia
masih bernafas. Kecuali, karena sebab adanya udzur yang ditentujan oleh syariah
seperti haid, nifas, gila, lupa, tertidur. Itupun harus diganti (qadha)
pada waktu yang lain, apabila faktor penyebab tidak solat tersebut tidak ada
lagi. Misalnya, tidak shalat subuh karena tertidur, maka dia harus mengqadha-nya begitu dia bangun. Yang tak kalah penting adalah mengetahui tata cara shalat
dengan benar. Berikut tuntunan tata cara shalat fardhu.
- Syarat Sahnya Shalat
- Waktu Shalat 5 (Lima) Waktu
- Rukun/Bacaan dan Gerakan yang Wajib dalam Shalat
- Perkara yang Membatalkan Shalat
- Gerakan dan Bacaan Sunnah dalam Shalat
- Bacaan Doa Saat Shalat dan Setelah Shalat 5 Waktu
- Bacaan Doa Iftitah
- Bacaan Doa Tasyahhud (Tahiyat) Awal
- Bacaan Doa Tasyahhud (Tahiyat) Akhir
- Bacaan Doa antara Dua Sujud
- Bacaan Doa Setelah Rukuk
- Niat Shalat Fardhu 5 Waktu
- Bacaan Dzikir Wirid Doa Setelah Shalat 5 Waktu
I. SYARAT SAHNYA SHALAT
Khusus poin no. 1 adalah syarat khusus untuk shalat lima waktu. Sedangkan untuk poin 2 dan 3 berlaku untuk semua shalat, baik fardhu atau sunnah.
1. Masuk waktu shalat: shalat lima waktu baru sah apabila dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan. Misalnya, shalat dhuhur harus dilaksakan pada waktu dzuhur. Kecuali shalat qadha. Maka, boleh bahkan dianjurkan melaksanakan shalat qadha sesegera mungkin saat ingat.
2. Suci dari hadats besar dan hadats kecil: hadats besar adalah haid, nifas dan junub (keluar sperma). Untuk mensucikannya harus dengan mandi junub atau jinabat. Hadats kecil adalah kentut dan menyentuh wanita bukan mahram. Cara mensucikannya adalah dengan berwudhu.
3. Suci badan, pakaian dan tempat shalat dari najis. Perkara najis adalah darah, segala kotoran (tinja) hewan atau manusia, bangkai (binatang yang mati tanpa disembelih secara syariah), anjing dan babi. Cara mensucikannya adalah dengan air. Khusus najis anjing dan babi harus disucikan tujuh kali siraman air dan salah satunya dicampur dengan tanah menurut madzhab Syafi'i.
4. Menutup Aurat. Aurat (anggota badan yang harus ditutupi) laki-laki adalah antara pusar sampai lutut. Sedang aurat perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali wajah dan telapak tangan.
5. Menghadap Kiblat
II. WAKTU SHALAT LIMA WAKTU
1. Shubuh: Waktu Shubuh diawali dari munculnya fajar shaddiq, yakni cahaya putih yang melintang di ufuk timur. Waktu shubuh berakhir ketika terbitnya Matahari.
2. Dhuhur, dzuhur atau zuhur. Waktu dzuhur diawali jika matahari telah tergelincir (condong) ke arah barat, dan berakhir ketika masuk waktu Ashar.
3. Ashar. Waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Ashar berakhir dengan terbenamnya Matahari.
4. Maghrib. Waktu Maghrib diawali dengan terbenamnya Matahari, dan berakhir dengan masuknya waktu Isya.
5. Isya, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Isya' diawali dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit barat, dan berakhir hingga terbitnya fajar shadiq keesokan harinya.
III. RUKUN SHALAT LIMA WAKTU
Rukun sholat atau perkara yang wajib dilakukan saat menjalankan shalat. Rukun shalat ini berlaku untuk shalat fardhu atau sunnah. Jumlahnya ada 14 sebagai berikut:
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ikhram. Yaitu takbir pembuka shalat.
4. Membaca Al-Fatihah
5. Ruku’ (membungkukkan badan)
6. I’tidal (bangun dari ruku')
7. Sujud
8. Duduk diantara dua salam
9. Duduk pada tasyahud (tahiyat) akhir
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat Nabi yaitu allahumma shalli 'ala sayidina Muhammad wa 'ala ali sayidina Muhammad.
12. Salam
13. Tertib antara tiap rukun.
14. Thuma'ninah (tenang sejenak) dalam semua amalan. Thuma'ninah saat sujud atau ruku' minimal dengan membaca subhana robbiyal a'la wa bihamdih.
IV. PERKARA YANG MEMBATALKAN SHALAT
Perkara yang membatalkan shalat di bawah berlaku untuk shalat fardhu dan sunnah.
1. Sengaja berbicara
2. Bergerak yang bukan gerakan shalat berturut-turut sebanyak 3 x
3. Berhadats kecil atau besar
4. Terkena Najis
5. Terbukanya aurat dengan sengaja
6. BerUubah Niat
7. Membelakangi kiblat
8. Makan atau minum dengan sengaja walaupun sedikit
9. Tertawa terbahak-bahak
10. Murtad atau keluar dari Islam.
11. Meninggalkan salah satu rukun dengan sengaja
12. Mendahului Imam sebanyak 2 rukun apabila shalat dilaksanakan secara berjamaah.
V. GERAKAN DAN BACAAN SUNNAH DALAM SHALAT FARDHU
Hukumnya mendapat pahala apabila. Tapi tetap sah sholatnya apabila tidak melakukannya.
1. Membaca do'a iftitah setelah takbirotul ihrom (takbir pertama shalat).
2. Membaca takbir selain takbirotul ihram.
3. Membaca a'udzubillahi minasyaithanirrojim (ta'awudz) sebelum membaca Al Fatihah.
4. Membaca subhana robbiyal adzimi wa bihamdih (سُبْحَانَ رَبِيَ العَظِيمِ وَبحَمْدِه) saat rukuk. Dan membaca subhana robbiyal a'la wa bihamdih (سُبْحَانَ رَبِيَ الأعَلْيَ وَبحِمَدِه) saat sujud.
5. Membaca sami-Allohu liman hamidah (سمع الله لمن حمده) saat bangun dari rukuk.
6. Membaca robbana wa lakal hamdu (ربنا ولك الحمد) setelah tegak berdiri setelah rukuk.
7. Membaca qunut setelah rukuk rakaat kedua shalat subuh.
8. Membaca surat dari Al-Qur’an setelah membaca Al-Fatihah pada dua raka’at awal.
9. Membaca sholawat pada (tasyahud) awal.
10. Membaca do'a pada tasyahhud terakhir.
11. Meletakkan dua tangan pada lutut selama ruku’.
12. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri selama berdiri.
13. Duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan (duduk iftirash( di saat tasyahhud pertama dan ketika duduk di antara dua sujud.
14. Duduk tawarruk di saat tasyahhud (tahiyat) terakhir dalam shalat yang empat rakaat atau tiga rakaat. Duduk tawarruk itu ialah duduk di atas tanah dengan posisi kaki kiri berada di bawah kaki kanan, sementara kaki kanan tersebut ditegakkan.
15. Memberi isyarat (menunjuk) dengan jari telunjuk pada tasyahhud (tahiyyat) pertama dan terakhir, dari mulai pertama kali duduk sampai selesai membaca tasyahhud.
16. Mengeraskan bacaan (jahr) pada waktu shalat Subuh, shalat Jum'at, dan pada dua rakaat pertama dari shalat Maghrib dan shalat Isya'.
17. Menyamarkan bacaan pada waktu shalat Dhuhur, shalat Ashar dan pada rakaat ketiga dari shalat Maghrib dan dua rakaat terakhir dari shalat Isya'.
VI. BACAAN DOA DZIKIR SAAT SHALAT DAN SETELAH SHALAT FARDHU
Berikut bacaan, doa, dzikir dan wirid yang biasa dibaca pada saat shalat dan setelah shalat fardhu.
BACAAN DOA IFTITAH
Adalah bacaan yang dibaca setelah takbirotul ihram (takbir pembuka dalam sholat). Dan umumnya hanya dibaca pada shalat fardhu.
Berikut bacaan doa iftitah:
ألله أَكْبَرْ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْل
إنِي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ اْلمُشْرِكِين
إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِينَ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ اْلمُسْلِمِينَ
Artinya: Segala puji bagi Alloh. Maha Suci Alloh dipagi dan petang hari.
Kuhadapkan jiwa ragaku pada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan mengakui kebenaran serta berserah diri, dan tidaklah aku termasuk golongan orang-orang yang musyrik.
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya untuk Alloh Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu bagiNya karena dengan itu aku diperintah. Dan ketahuilah sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.
BACAAN DOA TASYAHHUD (TAHIYAT) AWAL
التَّحِيَّاتُ ألمُبَاركاتُ الصَّلَوَاتُ َالطَّيِّبَاتُ ِلِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلا مُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالحينَ ِ أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ محَمَّدًا رَسُولُُ الله اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ
التَّحِيَّاتُ ألمباركات الصَّلَوَاتُ َالطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحَْةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ ِ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُُ الله اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إبْرَاهِيم وعَلَي آلِ سَيدنا إِبْرَاهِيمَ و بَارِِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إبراهيم و علي آلِ سيدناإِبْرَاهِيمَ في العالمين إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
الَلهُمّ إنّي أعوذُبِكَ مِن عَذَابِ القَبرِ وَمِنْ عَذَابِ النارِ وِمْن عَذَاِب الِفتْنَةِ المَسِيحِ الدَجّال
يَا مُقَلّبَ القُلُوب ثَبِّتْ قَلْبي عَليَ دِيْنِك
رَبِّ اغْفِرْ ِلي وَارْحمَني وَاجْبرُنِي وَارْفَعْني وَارْزُقْنيِ وَعَافِني وَاعْفُ عَِني
رَبّنا لَكَ الحَمْدَ مِلْءُ السَمَوَاتِ وَمِلْءُ الأرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ ِمنْ شَيءٍ بَعْدُ
VII. NIAT SHALAT WAJIB LIMA WAKTU
Berikut bacaan niat shalat lima waktu. Untuk shalat berjamaah, tambahkan makmuman atau imaman sesuai dengan posisi Anda.
1. Shalat Subuh
اُصَلِّى فَرْضَ الصّبْحِ رَكْعَتَينِ مُسْتَقْبِلَ الِقبْلَةِ اَدَاءً ِلله تعالى
2.
Shalat Dzuhur
اصلّى فرض الظّهراربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
3.
Shalat Ashar
اصلّى فرض العصراربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
4.
Shalat Maghrib
اصلّى فرض المغرب ثلاث ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
5.
Shalat Isya'
اصلّى فرض العشاءاربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
VIII. BACAAN DZIKIR WIRID DOA SETELAH SHALAT 5 WAKTU
Setelah shalat, terutama sholat berjamaah, biasanya diiringi oleh bacaan wirid dzikir dan doa yang dipandu oleh imam shalat. Bacaan berikut bisa juga dibaca sendirian.
a. Bacaan dzikir dan wirid pendek yang dibaca persis setelah shalat dhuhur, ashar, maghrib dan isya'
أَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ لِى وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَشَائِخِيْ وَلِأصَحابِ اْلحُقُوْقِ الْوَاجِبَاتِ عَلَيَّ وَلجَمِيعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ×3
لاَ اِلهَ اِلاَّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ×3
أَللّهُمَّ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ×3
أَللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُالسَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَالْجَلاَلِ وَالاِكْرَامِ. أَللّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَمُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
اللَهْمَّ أعِنَا عَلَي ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وحُسْنِ بِعبادَتِك
اِلهِ يَا رَبِّيْ اَنْتَ مَوْلنَا
سُبْحَنَ اللّه. ×33
أَلْحَمْدُ لِلّهِ. ×33
أَللّهُ أَكْبَرُ ×33
أَللّهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَنَ اللّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللّهُ وَحْدَه‘ لاَشَرِيْكَ لَه‘، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلى كُلِّ شُيْئٍ قَدِيْرٌ وحسبنا الله ونعم الوكيل ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
أستغفرالله العظيم ×33
أَفضَلُ الِذكْرِ فَاعْلَمْ أنَهُ لاإله إلا الله مُحمدً رَسُولُ الله×3
لآاِلهَ اِلاَّ اللّه 33×
Bacaan Doa Setelah Shalat 5 Waktu
Setelah wirid selesai, Imam shalat atau Anda dapat berdoa yang Anda kehendaki dengan bahasa Arab atau Indonesia. Salah satu doa Nabi setelah shalat wajib adalah di bawah ini berdasarkan hadits sahih riwayat Muslim.
ُ
اَللَهُمَّ أَصْلِحْ ِلي ِديني الذي هُوُ عِصْمَةُ أَمْرِي، وأَصْلِحْ ِلي دُنْيَايَ الَتِي فيها مَعَاِشي، وَأَصْلِحْ لي آخِرَتِي الَتِي ِفيهَا مَعَادِي، وَاجْعَلْ الحيَاةَ ِزيادَةً لي في كُلِ خَيْرٍ وَاجْعَلْ المَوْتَ رَاحَةً لي مِن كُلِ شَرِّ
اَللَهُمَّ أَصْلِحْ ِلي ِديني الذي هُوُ عِصْمَةُ أَمْرِي، وأَصْلِحْ ِلي دُنْيَايَ الَتِي فيها مَعَاِشي، وَأَصْلِحْ لي آخِرَتِي الَتِي ِفيهَا مَعَادِي، وَاجْعَلْ الحيَاةَ ِزيادَةً لي في كُلِ خَيْرٍ وَاجْعَلْ المَوْتَ رَاحَةً لي مِن كُلِ شَرِّ
b. Bacaan dzikir dan wirid panjang yang dibaca persis setelah shalat subuh
Di sebagian masjid, bacaan wirid panjang dibaca setelah shalat subuh, dzuhur dan maghrib.
أَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ لِى وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَشَائِخِيْ وَلِأصَحابِ اْلحُقُوْقِ الْوَاجِبَاتِ عَلَيَّ وَلجَمِيعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ×3
لاَ اِلهَ اِلاَّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ×3
أَللّهُمَّ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ×3
أَللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُالسَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَالْجَلاَلِ وَالاِكْرَامِ. أَللّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَمُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
اللَهْمَّ أعِنَا عَلَي ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وحُسْنِ بِعبادَتِك
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلعَـٰلَمِين * ٱلرّحمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ * مَـٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ * إِيَّاكَ نَعبُد وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ * ٱهدِنَا ٱلصِّرَٲطَ ٱلۡمُستَقِيمَ * صِرَٲطَ ٱلَّذِينَ أَنعمتَ عَلَيهِمۡ غَيرِ ٱلۡمَغضُوبِ عَلَيهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
وَإِلَـٰهُكُمۡ إِلَـٰهٌ۬ وَٲحِدٌ۬ لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرّحمَـٰنُ ٱلرَّحِيمُ
ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَىُّ ٱلقَيُّومُۚ لَا تَأۡخُذُهُ ۥ سِنَةٌ۬ وَلَا نَوۡمٌ۬ لَّهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلأَرۡضِۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشۡفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦيَعلَمُ مَا بَينَ أَيديهِمۡ وَمَا خَلفَهُمۡ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىۡءٍ۬ مِّنۡ عِلۡمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلأَرۡضَ وَلَا يَؤُدُهُ ۥ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ ٱلعَلِىُّ ٱلعَظِيمُ
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِليهِ مِن رَّبِّهِ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلا ئكَتِهِۦ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَينَ أَحَدٍ۬ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعنَا وَأَطَعۡنَا غُفرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيكَ ٱلۡمَصِيرُ لا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيها مَا ٱكتَسَبَتۡ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخطَأۡنَا رَبَّنَا وَلَا تَحمِلۡ عَلَينَآ إِصرً۬ا كَمَا حَمَلتَهُ ۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَٱعفُ عَنَّا وَٱغفِرۡ لَنَا وَٱرحَمنَآ أَنتَ مَوۡلا نَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكافِرِينَ
شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُ ۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلۡمَلَا ئكَةُ وَأُوْلُواْ ٱلعِلمِ قَائما بِٱلقِسطِ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلعَزِيزُ ٱلحكيمُ * إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلإِسلَامُ
قُلِ ٱللَّهُمَّ مَـٰلِكَ ٱلمُلكِ تُؤۡتِى ٱلمُلكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلمُلكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ بِيَدِكَ ٱلۡخَيۡرُ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬ تُولِجُ ٱلَّيلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَتُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيلِ وَتُخرِجُ ٱلۡحَىَّ مِنَ ٱلمَيِّتِ وَتُخرِجُ ٱلۡمَيِّتَ مِنَ ٱلۡحَىِّ وَتَرۡزُقُ مَن تَشَآءُ بِغَيرِ حِسَابٍ۬
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ
{قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِن شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ *
وَمِن شَرِّ النَّفَّـثَـتِ فِى الْعُقَدِ * وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
اِلهِ يَا رَبِّيْ اَنْتَ مَوْلنَا
سُبْحَنَ اللّه. ×33
أَلْحَمْدُ لِلّهِ. ×33
أَللّهُ أَكْبَرُ ×33
أَللّهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَنَ اللّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللّهُ وَحْدَه‘ لاَشَرِيْكَ لَه‘، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلى كُلِّ شُيْئٍ قَدِيْرٌ وحسبنا الله ونعم الوكيل ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
أستغفرالله العظيم ×33
أَفضَلُ الِذكْرِ فَاعْلَمْ أنَهُ لاإله إلا الله مُحمدً رَسُولُ الله×3
لآاِلهَ اِلاَّ اللّه 33×
Senin, 16 April 2012
Kitab-kitab Ahlussunnah Wal Jama’a
Tanbihun- Saya mendengar seseorang berkata secara sinis; “Ach, apa itu faham ahlussunnah wal jama’ah, mana buku-bukunya, mana literaturnya. Apakah tidak cukup kalau kita hanya berpegang kepada Islam saja?.
Rupanya orang ini benar-benar tidak tahu, bahwa literature tentang faham dan kepercayaan kaum ahlussunnah wal jama’ah sudah banyak dikarang oleh ulama-ulama sunny.
Mungkin orang ini tidak mengerti bahasa arab, sehingga ia tidak pernah membaca buku-buku ahlussunnah yang banyak dikarang dalam bahasa arab.
Akan tetapi kalau kita tidak mengerti hendaknya jangan dikatakan tidak ada literaturnya, tetapi haruslah dikatakan belum membaca.
Kitab-kitab yang mengupas I’tiqad ahlussunnah wal jama’ah ini sudah banyak dikarang dari dulu sampai sekarang oleh ulama-ulama sunny,
Diantaranya untuk diketahui, kami akan buatkan daftarnya dibawah ini :
- Kitab Asma’ was Shifaat, karangan Imam Abu Manshur Abdul Qahir bin Thaher al Baghdadi.
- Kitabus Sunnah, karangan Imam Abdul Qasim Hibbatullah bin Hasan at Thabari Allakai.
- Kitab Tadzkiratul Qusyairiyyah, karangan Imam Abu Nashar Abdurrahim bin Abdul Karim al Qusyairi.
- Kitab Madhkhalul Ausath ila ilmil kalam, karangan Imam Abu Bakar Muhammad bin Hasan bin Faurak.
- Kitab Al Iqdus Shafi, karangan Imam Abdul Qasim Abdurrahman bin Abdus Shamad Al Iskafi an Nisaburi.
- Kitab umdatul ‘Aqaid wal fawa’id, karangan Imam Yusuf bin Dzu Nas al Fondlai al Maliki.
- I’tiqad Ahlussunnah wal Jama’ah, karangan Imam Abu Muhammad Abdullah bin Yusuf al Juwaini.
- I’tiqad Ahlussunnah wal Jama’ah, karangan Imam Abdul Qasim Abdul Karim dan Hazin Al Qusyairi.
- Lam’ul Adillah fi Qawa’id ‘Aqaid Ahlussunnah, karangan Imamul Haramain.
- Kitab Syahril Kubra, karangan Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf as Sanusi.
- Hidayatul Murid Syarah jauharut Tauhid, karangan Burhan al Laqani.
- Hasyiyah Ummil Barahin, karangan Syihab Ahmad bin Muhammad Alganimi.
- Kitab Al-‘Aqidah, karangan Imam Abi Ishak as Sirazi
- Kitab Al’ Aqaidah, karangan ‘Izzuddin bin Abdussalam.
- Kitab Asrarut Tanzil, karangan Fakhrur Razi
- Tabyiin Kizbul Muftari, karangan Ibnu ‘Asakir
- Ta’wilul Musytabihaat, karangan Syamsuddin Ibnul Luban
- Ihya’ ‘Ulumuddin Bagian Qawa’id, karangan Imam Ghazali
- Syarah ‘Aqidah Ibnul Hajib, karangan As Subki
- Syarah Tijanuddari, karangan Syaikh Ibrahim al Bajuri
- ‘Aqidatun Najiin Fi Ilmi Usuliddin, karangan Syaikh Zaenal ‘Abidin al Fathari.
- Tuhfatul Murid Syarah Jauharut Tauhid, karangan Syaikh Ibrahim al Bajuri.
- Kitab Sakaki Syarah Huda-huda, karangan Imam Syarqawi
- Kitab Al I’tiqad, karangan Imam Baihaqi
- Kitab Kifayatul ‘Awam, karangan Syaikh Muhammad Al Fadhali
- Kitab Al Bajuri Pensyarah Kitab Sanusi, karangan Ibrahim Al Bajuri.
- Ummul Barahiin, karangan Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf As Sanusi.
- Jauharut Tauhid, karya Burhanuddin Ibrahim bin harun Al Aqani.
- Badul Amali, karya Sirajuddin Ali bin Ustman Al Usyi.
- Al Aqidatun Nafisah, karangan Syaikh Namar bin Muhammad An Nasafi.
- Risalah Fi Ilmittauhid, karangan Imam Ibrahim Al Bajuri.
- Hushunul Hamidiyah, karangan Hasan Muhammad At Tharabilisi.
- Bahrul Kalam, karangan Abu Mu’in An Nasafi.
- Syarqawi Syarah Sanusi, karangan Syaikhul Islam As Syarqawi.
- Kitabul Arba’in Fi Usuliddin, karangan Imam Ghazali.
- Dan lain-lain.
Demikianlah kitab-kitab Usuliddin dalam lingkungan kaum Ahlussunnah wal jama’ah yang dapat kita catat, disamping itu tentu masih banyak lagi yang tidak dapat kami sebutkan.
Dan seharusnya bagi setiap muslim, apalagi yang ulama-ulamanya supaya mengetahui sedalam-dalamnya bahasa arab, karena kitab-kitab itu kebanyakan dikarang dalam bahasa arab.
KH. Siradjuddin Abbas, I’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah,Pustaka tarbiyah.
Langganan:
Postingan (Atom)